Perubahan iklim telah menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian, dengan dampak yang meliputi kekeringan, banjir, dan suhu ekstrem. Bioteknologi memainkan peran penting dalam membantu petani menghadapi tantangan ini melalui pengembangan tanaman yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Salah satu aplikasi jameanberry.com utama adalah pengembangan tanaman tahan kekeringan. Dengan memodifikasi gen yang terlibat dalam retensi air dan toleransi terhadap stres, para ilmuwan telah menciptakan varietas yang mampu bertahan di lingkungan dengan curah hujan minimal. Contohnya adalah tanaman jagung tahan kekeringan yang kini telah digunakan di beberapa wilayah Afrika dan Amerika Selatan.
Selain itu, bioteknologi juga memungkinkan pengembangan tanaman tahan terhadap salinitas tinggi. Tanah yang terkena intrusi air laut atau irigasi berlebihan sering kali tidak dapat ditanami. Tanaman seperti padi atau gandum yang dimodifikasi secara genetik untuk tumbuh di tanah asin menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
Di sisi lain, bioteknologi mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian. Misalnya, pengembangan tanaman yang mampu menyerap lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer atau yang menghasilkan lebih sedikit metana dalam proses pencernaan ternak.
Namun, tantangan dalam penerapan bioteknologi untuk mitigasi perubahan iklim mencakup biaya tinggi, resistensi sosial, dan regulasi yang ketat. Dengan dukungan penelitian dan kolaborasi internasional, bioteknologi memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan pertanian di era perubahan iklim.